Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran23
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
==========
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/
Selasa, 14 Desember 2010
DAMPAK SISTEM EKONOMI
Saat ini krisis keuangan global bukan lagi menjadi hal yang biasa-biasa saja. Telah semakin banyak dampak yang ditimbulkan, dimana krisis tersebut, membuat negara maju dan berkembang menghadapi rintangan serius dalam mencapai tujuan pembangunan. Kita ketahui bahwa sudah 3,6 juta pekerja yang diberhentikan sejak akhir 2007, dan pada bulan lalu, jumlah pekerja AS yang dikurangi di sektor konstruksi sebanyak 207.000 orang, sedangkan di sektor manufaktur 111.000 orang (Kompas, 9/2 2009).
Apakah yang menjadi basic value dalam pelambungan nilai keuangan dunia ini? Jika coba dirunut pada akar permasalahannya, ternyata ada sebuah esensi yang menguatkan kelemahan nilai uang ini, yakni sebuah sistem. Saat pemikir-pemikir sistem ekonomi liberal sudah meninggalkan jasadnya, tentu tidak pula bisa dikatakan bahwa pelaku-pelaku saat inilah yang bertanggung jawab atas segala kebobrokan yang terjadi, tentulah sebuah sistem otak segalanya, meski krisis global belum pernah separah ini sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa sistem yang ada memiliki expired limit sehingga tidak mungkin kekal adanya.
Kecenderungan khalayak saat ini ialah bagaimana mencari solusi terhadap akar permasalahan yang ada. Sistem sosialis tidak dapat menjadi solusi yang tepat karena di China yang notabenenya penganut sosialis sejati terkena efek yang mengakibatkan tidak sedikit Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan. Tidak adanya sistem lain yang dapat menjanjikan ini, membuat semakin diliriknya sebuah sistem yang dinamakan sistem syariah, meski masih banyak yang tidak mempercayainya.
Dibandingkan dengan negara-negara Eropa, negara-negara di tanah Arab jauh lebih mampu menjaga kestabilan keuangannya. Efek yang dirasakan oleh perbankan di sana tidaklah mampu mengguncangkan interest rate mereka. Saat telah dilakukannya pembentukan Konferensi Syariah yang diadakan di Indonesia dengan dihadiri oleh berbagai negara seperti Malaysia dan Quwait, menjadi jelaslah bahwa umat ini butuh solusi.
Sistem yang diterapkan dalam ekonomi syariah ialah sistem bagi hasil dimana terdapat adanya sebuah kestabilan dalam penanggungan. Keuntungan bukanlah membuat orang menjadi kaya secara egois, dan begitupun sebaliknya. Kemaslahatan dengan keterbukaan sangat terjaga dan terjamin di sini sehingga tidak ada rasa mencurigai dan perasaan was-was berlebihan yang terjadi. Hal ini pun dapat membuat fokus pelaksanaan bisnis lainnya meningkat, yang mana bidang garap yang ada terkondisikan dengan baik.
Begitulah adanya sistem ekonomi syariah sehingga tidak heran ketika di tengah hiruk pikuk kemerosotan ekonomi, ianya masih saja bersinar terang mewadahi para pelakunya, sehingga seperti Bank Muamalat di Indonesia saja saat di tengah krisis malah mampu membuka cabangnya di Malaysia. Center point yang coba kita tengaraikan ialah memang bahwa sesuatu yang menjadi buatan manuasia pastilah ada kelemahannya bahkan tidak sedikit yang bisa dihancurkan, tetapi hal-hal yang datangnya langsung melalui petunjuk Zat Yang Kuasa tentulah paling unggul meski ilmu manusia harus merangkak dan tertatih-tatih dalam membuka tirainya.
Sistem Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Alternatif
Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang belum berakhir hingga kini telah memberikan suatu tinajauan spesifik akan perlunya sistem ekonomi alternatif. Suatu sistem yang mempu mendorong pertumbuhan tetapi sekaligus pemerataan. Tatanan sistem yang berpihak kepada semua orang, yakni suatu sistem yang memberikan kesempatan seluas-lusnya pada mekanisme pasar, tetapi tetap memberikan peran kepada pemerintah, kekuatan sosial dan hukum, untuk melakukan intervensi dan koreksi demi menjamin kekuatann ekonomi tidak terkonsentrasi kepada sekelompok kecil pengusaha, disamping mampu melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat banyak, serta memberikan kesejahteraan lahir batin secara hakiki. Sistem yang dimaksud adalah sistem ekonomi Islam.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, An-Nabhani dalam kitab An-Nidzamu Iqtishady fil Al-Islam, sistem ekonomi dalam Islam dijalankan dengan tiga azas, yakni pertama: konsep kepemilikan (Al-milkiyah), kedua: pemanfaatan kepemilikan (Al-Tsaruf fil- al milkyah), ketiga distribusi kekayaan diantara manusia (Tauzi’u al-tsarwah bayna al-naas).
Syariat Islam telah mmberikan prinsip dan etika yang menjadi acuan dan referensi, serta merupakan kerangka bekerja dalam ekonomi Islam, antara lain :
o Kekayaan atau berbagai jenis sumber daya adalah amanah dari Allah yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin guna memenuhi kesejahteraan dan kelak dipertanggungjawabkan di akhirat.
o Islam menolak setiap penghasilan yang dipenuhi secar tidak sah apalagi usaha yang menghancurkan masyarakat.
o Kekuatan penggerak utama Islam adalah kerjasama
o Sistem ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan pada satu atau sekelompok orang
o Islam mengatur konsep kepemilikan berupa kepemilikan individu, kepemilikan umat dan kepemilikan negara.
o Dilarang makan harta sesama secara bathil, kecuali perniagaan secara suka sama suka
o Dalam harta seseorang terdapat hak/bagian orang lain
o Menghapuskan praktek riba
o Pelaksanaan prinsip ekonomi Islam diwarnaipula dengan akhlak/etika Islam yang mengajarkan bahwa dalam melaksnakan prinsip ekonomi Islam senantiasa memiliki nilai-nilai jujur dan amanah; adil; profesional /ihsan; saling bekerjasama/ta’awun; sabar dan tabah.
http://kupastuntasmanajemen.blogspot.com/
Saat ini krisis keuangan global bukan lagi menjadi hal yang biasa-biasa saja. Telah semakin banyak dampak yang ditimbulkan, dimana krisis tersebut, membuat negara maju dan berkembang menghadapi rintangan serius dalam mencapai tujuan pembangunan. Kita ketahui bahwa sudah 3,6 juta pekerja yang diberhentikan sejak akhir 2007, dan pada bulan lalu, jumlah pekerja AS yang dikurangi di sektor konstruksi sebanyak 207.000 orang, sedangkan di sektor manufaktur 111.000 orang (Kompas, 9/2 2009).
Apakah yang menjadi basic value dalam pelambungan nilai keuangan dunia ini? Jika coba dirunut pada akar permasalahannya, ternyata ada sebuah esensi yang menguatkan kelemahan nilai uang ini, yakni sebuah sistem. Saat pemikir-pemikir sistem ekonomi liberal sudah meninggalkan jasadnya, tentu tidak pula bisa dikatakan bahwa pelaku-pelaku saat inilah yang bertanggung jawab atas segala kebobrokan yang terjadi, tentulah sebuah sistem otak segalanya, meski krisis global belum pernah separah ini sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa sistem yang ada memiliki expired limit sehingga tidak mungkin kekal adanya.
Kecenderungan khalayak saat ini ialah bagaimana mencari solusi terhadap akar permasalahan yang ada. Sistem sosialis tidak dapat menjadi solusi yang tepat karena di China yang notabenenya penganut sosialis sejati terkena efek yang mengakibatkan tidak sedikit Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan. Tidak adanya sistem lain yang dapat menjanjikan ini, membuat semakin diliriknya sebuah sistem yang dinamakan sistem syariah, meski masih banyak yang tidak mempercayainya.
Dibandingkan dengan negara-negara Eropa, negara-negara di tanah Arab jauh lebih mampu menjaga kestabilan keuangannya. Efek yang dirasakan oleh perbankan di sana tidaklah mampu mengguncangkan interest rate mereka. Saat telah dilakukannya pembentukan Konferensi Syariah yang diadakan di Indonesia dengan dihadiri oleh berbagai negara seperti Malaysia dan Quwait, menjadi jelaslah bahwa umat ini butuh solusi.
Sistem yang diterapkan dalam ekonomi syariah ialah sistem bagi hasil dimana terdapat adanya sebuah kestabilan dalam penanggungan. Keuntungan bukanlah membuat orang menjadi kaya secara egois, dan begitupun sebaliknya. Kemaslahatan dengan keterbukaan sangat terjaga dan terjamin di sini sehingga tidak ada rasa mencurigai dan perasaan was-was berlebihan yang terjadi. Hal ini pun dapat membuat fokus pelaksanaan bisnis lainnya meningkat, yang mana bidang garap yang ada terkondisikan dengan baik.
Begitulah adanya sistem ekonomi syariah sehingga tidak heran ketika di tengah hiruk pikuk kemerosotan ekonomi, ianya masih saja bersinar terang mewadahi para pelakunya, sehingga seperti Bank Muamalat di Indonesia saja saat di tengah krisis malah mampu membuka cabangnya di Malaysia. Center point yang coba kita tengaraikan ialah memang bahwa sesuatu yang menjadi buatan manuasia pastilah ada kelemahannya bahkan tidak sedikit yang bisa dihancurkan, tetapi hal-hal yang datangnya langsung melalui petunjuk Zat Yang Kuasa tentulah paling unggul meski ilmu manusia harus merangkak dan tertatih-tatih dalam membuka tirainya.
Sistem Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Alternatif
Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang belum berakhir hingga kini telah memberikan suatu tinajauan spesifik akan perlunya sistem ekonomi alternatif. Suatu sistem yang mempu mendorong pertumbuhan tetapi sekaligus pemerataan. Tatanan sistem yang berpihak kepada semua orang, yakni suatu sistem yang memberikan kesempatan seluas-lusnya pada mekanisme pasar, tetapi tetap memberikan peran kepada pemerintah, kekuatan sosial dan hukum, untuk melakukan intervensi dan koreksi demi menjamin kekuatann ekonomi tidak terkonsentrasi kepada sekelompok kecil pengusaha, disamping mampu melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat banyak, serta memberikan kesejahteraan lahir batin secara hakiki. Sistem yang dimaksud adalah sistem ekonomi Islam.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, An-Nabhani dalam kitab An-Nidzamu Iqtishady fil Al-Islam, sistem ekonomi dalam Islam dijalankan dengan tiga azas, yakni pertama: konsep kepemilikan (Al-milkiyah), kedua: pemanfaatan kepemilikan (Al-Tsaruf fil- al milkyah), ketiga distribusi kekayaan diantara manusia (Tauzi’u al-tsarwah bayna al-naas).
Syariat Islam telah mmberikan prinsip dan etika yang menjadi acuan dan referensi, serta merupakan kerangka bekerja dalam ekonomi Islam, antara lain :
o Kekayaan atau berbagai jenis sumber daya adalah amanah dari Allah yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin guna memenuhi kesejahteraan dan kelak dipertanggungjawabkan di akhirat.
o Islam menolak setiap penghasilan yang dipenuhi secar tidak sah apalagi usaha yang menghancurkan masyarakat.
o Kekuatan penggerak utama Islam adalah kerjasama
o Sistem ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan pada satu atau sekelompok orang
o Islam mengatur konsep kepemilikan berupa kepemilikan individu, kepemilikan umat dan kepemilikan negara.
o Dilarang makan harta sesama secara bathil, kecuali perniagaan secara suka sama suka
o Dalam harta seseorang terdapat hak/bagian orang lain
o Menghapuskan praktek riba
o Pelaksanaan prinsip ekonomi Islam diwarnaipula dengan akhlak/etika Islam yang mengajarkan bahwa dalam melaksnakan prinsip ekonomi Islam senantiasa memiliki nilai-nilai jujur dan amanah; adil; profesional /ihsan; saling bekerjasama/ta’awun; sabar dan tabah.
http://kupastuntasmanajemen.blogspot.com/
Sistem-Sistem Ekonomi
Sistem Kapitalis
Sistem kapitalis merupakan satu sistem ekonomi yang wujud sejak kurun ke-19. Di antara ciri-ciri terpenting sistem ini ialah ia mengamalkan dasar pasaran bebas dan pemilikan harta persendirian. Dalam sistem ini, manusia bebas mentadbir dan menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa banyak campur tangan daripada kerajaan. Kerajaan tidak mengawal sumber dan tidak juga menetapkan upah dan harga. Ini semua ditentukan oleh permintaan dan penawarnya. Di bawah sistem ini , individu dan pihak lain termasuk syarikat boleh memiliki harta, menjual dan memindahkannya dengan bebas. Namun begitu, untuk menjamin bahawa sistem ini berjalan lancar dan tidak mempunyai sebarang unsur penindasan dan penipuan di antara pihak pembekal dan pengguna, kerajaan dalam keadaan-keadaan tertentu boleh memainkan peranan dalam pasaran. Biasanya penglibatan ini terhad kepada pengenalan serta pelaksanaan peraturan dan undang-undang bagi menjamin kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan teratur. Amerika syarikat adalah di antara contoh negara yang mengamalkan sistem ini.
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ini merupakan satu sistem yang mengenakan beberapa sekatan ke atas kuasa pasaran dan pemilikan harta persendirian. Dalam sistem ini, kerajaan mengawal dan memiliki sumber-sumber keperluan utama seperti bekalan elektrik, air, telekomunikasi, tenaga, industri-industri berat dan sumber-sumber pertanian. Manakala pihak swasta atau persendirian pula hanya di benar mengendalikan dan memiliki perniagaan-perniagaan kecil dan tidak penting. Dengan itu, kerajaan menguasai pasaran dan menjadi peserta utama yang menetapkan upah harga dalam pasaran. Negara-negara yang mengamalkan sistem ini adalah negara-negara Eropah Timur, Myanmar, Laos dan beberapa negara di Afrika.
Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak mengiktiraf pemilikan harta persendirian dan mengetepikan langsung dasar pasaran bebas. Segala pentadbiran, pemindahan dan pengagihan sumber semuanya adalah diuruskan oleh kerajaan. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan langsung menguasai sumber-sumber negara. Sebaliknya sumber-sumber negara diagihkan kepada rakyat mengikut kehendak kerajaan. Sistem ini telah diamalkan oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China, Cuba dan sebahagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah negara asta kehendak rakyatnya sendiri.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan satu sistem ekonomi hasil daripada campuran dia atara sistem kapitalis dan sistem sosialis. Melalui sistem ini, kerajaan dan pihak persendirian atau swasta bekerjasama untuk membentuk satu pasaran yang lebih adil. Dasar-dasar kerajaan digubal secara menyeluruh dan merangkumi semua pihak termasuk pihak swasta atau persendirian. Kerajaan sebagai pentadbir walau bagaimanapun boleh campur tangan dalam pasaran serta urusan ekonomi dan kewangan apabila keadaan memerlukan.
Hak milik kerajaan dan persendirian akan digembleng untuk kebaikan rakyat. Walaupun kerajaan menjadi pemilik kepada badan-badan utiliti tertentu tertentu namun pihak swasta atau persendirian juga dibenarkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan perniagaan yang besar serta menjadi pemilik kepada industri-industri gergasi yang penting di negara ini bahkan berbagai-bagai insentif diberikan untuk menggerakkan kegiatan sektor swasta. Malaysia adalah di antara negara yang mengamalkan sistem ekonomi campuran.
Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam merupakan satu kewajipan yang penting di dalam Islam. Tuntutan terhadap ekonomi di dalam Islam adalah penting kerana Islam satu cara hidup yang menyatupadukan kehendak-kehendak kebendaan dan rohaniah manusia.
Asas-asas ekonomi Islam terkandung di dalam Al-Quran dan juga sunah Rasulullah s.a.w. Daripada sumber-sumber ini, ulamak-ulamak dan ahli-ahli ekonomi Islam telah mengupas beberapa prinsip sistem ekonomi Islam. Prinsip-prinsip utama dirumuskan seperti berikut:
1. Konsep Pemilik Di benar Dan Khalifah
2. Integrasi Antara Nilai-Nilai Akhlak Dan Kegiatan Ekonomi
3. Sikap Positif Terhadap Aktiviti Dan Pembangunan Ekonomi
4. Agihan Semula Kekayaan
5. Perkongsian Untung (Dan Rugi)
Sumber Maklumat: Kefahaman Ekonomi, Mustapha Mohamed
Sistem Kapitalis
Sistem kapitalis merupakan satu sistem ekonomi yang wujud sejak kurun ke-19. Di antara ciri-ciri terpenting sistem ini ialah ia mengamalkan dasar pasaran bebas dan pemilikan harta persendirian. Dalam sistem ini, manusia bebas mentadbir dan menggunakan sumber-sumber yang ada tanpa banyak campur tangan daripada kerajaan. Kerajaan tidak mengawal sumber dan tidak juga menetapkan upah dan harga. Ini semua ditentukan oleh permintaan dan penawarnya. Di bawah sistem ini , individu dan pihak lain termasuk syarikat boleh memiliki harta, menjual dan memindahkannya dengan bebas. Namun begitu, untuk menjamin bahawa sistem ini berjalan lancar dan tidak mempunyai sebarang unsur penindasan dan penipuan di antara pihak pembekal dan pengguna, kerajaan dalam keadaan-keadaan tertentu boleh memainkan peranan dalam pasaran. Biasanya penglibatan ini terhad kepada pengenalan serta pelaksanaan peraturan dan undang-undang bagi menjamin kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan teratur. Amerika syarikat adalah di antara contoh negara yang mengamalkan sistem ini.
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ini merupakan satu sistem yang mengenakan beberapa sekatan ke atas kuasa pasaran dan pemilikan harta persendirian. Dalam sistem ini, kerajaan mengawal dan memiliki sumber-sumber keperluan utama seperti bekalan elektrik, air, telekomunikasi, tenaga, industri-industri berat dan sumber-sumber pertanian. Manakala pihak swasta atau persendirian pula hanya di benar mengendalikan dan memiliki perniagaan-perniagaan kecil dan tidak penting. Dengan itu, kerajaan menguasai pasaran dan menjadi peserta utama yang menetapkan upah harga dalam pasaran. Negara-negara yang mengamalkan sistem ini adalah negara-negara Eropah Timur, Myanmar, Laos dan beberapa negara di Afrika.
Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak mengiktiraf pemilikan harta persendirian dan mengetepikan langsung dasar pasaran bebas. Segala pentadbiran, pemindahan dan pengagihan sumber semuanya adalah diuruskan oleh kerajaan. Rakyat dan swasta tidak dibenarkan langsung menguasai sumber-sumber negara. Sebaliknya sumber-sumber negara diagihkan kepada rakyat mengikut kehendak kerajaan. Sistem ini telah diamalkan oleh bekas Kesatuan Soviet, Republik Rakyat China, Cuba dan sebahagian negara-negara Afrika. Sistem ini telah pun runtuh di beberapa buah negara asta kehendak rakyatnya sendiri.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan satu sistem ekonomi hasil daripada campuran dia atara sistem kapitalis dan sistem sosialis. Melalui sistem ini, kerajaan dan pihak persendirian atau swasta bekerjasama untuk membentuk satu pasaran yang lebih adil. Dasar-dasar kerajaan digubal secara menyeluruh dan merangkumi semua pihak termasuk pihak swasta atau persendirian. Kerajaan sebagai pentadbir walau bagaimanapun boleh campur tangan dalam pasaran serta urusan ekonomi dan kewangan apabila keadaan memerlukan.
Hak milik kerajaan dan persendirian akan digembleng untuk kebaikan rakyat. Walaupun kerajaan menjadi pemilik kepada badan-badan utiliti tertentu tertentu namun pihak swasta atau persendirian juga dibenarkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan perniagaan yang besar serta menjadi pemilik kepada industri-industri gergasi yang penting di negara ini bahkan berbagai-bagai insentif diberikan untuk menggerakkan kegiatan sektor swasta. Malaysia adalah di antara negara yang mengamalkan sistem ekonomi campuran.
Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam merupakan satu kewajipan yang penting di dalam Islam. Tuntutan terhadap ekonomi di dalam Islam adalah penting kerana Islam satu cara hidup yang menyatupadukan kehendak-kehendak kebendaan dan rohaniah manusia.
Asas-asas ekonomi Islam terkandung di dalam Al-Quran dan juga sunah Rasulullah s.a.w. Daripada sumber-sumber ini, ulamak-ulamak dan ahli-ahli ekonomi Islam telah mengupas beberapa prinsip sistem ekonomi Islam. Prinsip-prinsip utama dirumuskan seperti berikut:
1. Konsep Pemilik Di benar Dan Khalifah
2. Integrasi Antara Nilai-Nilai Akhlak Dan Kegiatan Ekonomi
3. Sikap Positif Terhadap Aktiviti Dan Pembangunan Ekonomi
4. Agihan Semula Kekayaan
5. Perkongsian Untung (Dan Rugi)
Sumber Maklumat: Kefahaman Ekonomi, Mustapha Mohamed
Selasa, 09 November 2010
SUKSESI
Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.
Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
MACAM-MACAM EKOSISTEM (1)
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Senin, 18 Oktober 2010
TEORI MUNCULNYA KEHIDUPAN
A. Teori Generatio Spontanae atau Teori Abiogenesis
Abiogenesis (a = tidak, bios = hidup, genesis = kejadian, asal), sedangkan generatio spontanae (makhluk-makhluk baru itu terjadi begitu saja).Tokoh yang terkenal mengemukakan teori ini adalah Aristoteles. Seorang ahli pikir berkebangsaan Yunani yang hidup diantara 384-322 sM.
Kelemahan Teori Abiogenesis. Contoh-contoh dari teori abiogenesis naif. Kelebihan Teori Abiogenesis.Teori ini memberi ide dasar pada teori Naturalistik (teori Oparin).
B. Teori Kosmos (Panspermia)
Teori ini dipelori oleh Anthermis (1911) yang menyatakan bahwa spora-spora kehidupan bersama-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari suatu tempat ke tempat lain di bawah pengaruh sinar matahari.Teori ini juga dikembangkan oleh Richter (1965) dan didukung oleh Thomsem dan kawan-kawan. Menurut hipotesis ini, benda-benda langit di atmosfir mempunyai panas dan berpijar pada bagian-bagian pinggir (permukaan) saja, sedangkan bagian dalamnya tetap dingin. Dengan demikian embrio suatu organisme yang menepati benda-benda langit tetap hidup di bagian dalamnya. Selanjutnya , ada diantaranya akan terlontar ke bumi, maka organisme akan tumbuh berkembang dan berevolusi sehingga menghasilkan seluruh spesies yang ada sekiarang.
Kelebihan dan kelemahan dari teori ini adalah asal mula makhluk hidup yang menghuni berasal dari apa yang disebut dengan “spora” kehidupan yang berasal dari luar angkasa bumi. Oleh karena itu, teoeir ini sulit diterima, yang disebabkan spora yang jatuh di bumi akan terbakar. Disamping itu, faktor-faktor lingkungan di luar bumi dan di bumi tidak memungkinkan “spora kehidupan” itu bertahan.
C. Teori Biogenesis
Teori ini biogenesis merupakan teori yang menentang Teori Abiogenesis. Adapun tokoh-tokohnya:
- Fransisco Redi pada abad ke 17 mengemukakan pendapatnya tentang asal mula kehidupan yang didasarkan dari hasil percobaannya. Semboyan “Omne ovum ex vivo”.
- Lazzaro Spalanzani. Semboyan “Omne vivum ex ovo”.
D. Teori Neobiogenesis (Teori Naturalistik)
Patahnya teori abiogenesis dan munculnya teori biogenesis belum menyelesaikan masalah asal mula kehidupan.Teori yang lebih komprehensif menjelaskan terjadinya kehidupan pertama ada di bumi adalah teori naturalistik atau disebut dengan teori neobigenesis. Menurut teori ini, terbentuknya kehidupan pertama di bumi melalui tahap-tahap tertentu. Secara evolusi:
Ilmuan yang pertama-tama mengemukakan bahwa kehidupan pertama itu bersifat heterotrof adalah Oparin (Rusia), J.B.S. Halden (Inggris) dan Beutner (Amerika).
Teori Opportunisme
Teori ini mengemukakan perkembangan organisme secara garis besarnya, mulai materi pembentuknya sampai kehidupan heterotrof sekunder, melalui tahapan-tahapan sejalan dengan tahapan peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya.
Dengan berkembangnya makhluk autotrof memberi peluang berkembangnya makhuluk hidup heterotrof sekunder, yaitu makhluk hidup yang mampu memanfaatkan zat organik yang disintesis makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup itu dapat berupa mutualisme, komensalisme, parasitisme, atau predator. Makhluk hidup inilahh yang selanjutnya berkembang sehingga dewasa ini, sedangkan makhluk hidup heterotrof primer lainnya tidak berkembang dan menuju kepunahan.
A. Teori Generatio Spontanae atau Teori Abiogenesis
Abiogenesis (a = tidak, bios = hidup, genesis = kejadian, asal), sedangkan generatio spontanae (makhluk-makhluk baru itu terjadi begitu saja).Tokoh yang terkenal mengemukakan teori ini adalah Aristoteles. Seorang ahli pikir berkebangsaan Yunani yang hidup diantara 384-322 sM.
Kelemahan Teori Abiogenesis. Contoh-contoh dari teori abiogenesis naif. Kelebihan Teori Abiogenesis.Teori ini memberi ide dasar pada teori Naturalistik (teori Oparin).
B. Teori Kosmos (Panspermia)
Teori ini dipelori oleh Anthermis (1911) yang menyatakan bahwa spora-spora kehidupan bersama-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari suatu tempat ke tempat lain di bawah pengaruh sinar matahari.Teori ini juga dikembangkan oleh Richter (1965) dan didukung oleh Thomsem dan kawan-kawan. Menurut hipotesis ini, benda-benda langit di atmosfir mempunyai panas dan berpijar pada bagian-bagian pinggir (permukaan) saja, sedangkan bagian dalamnya tetap dingin. Dengan demikian embrio suatu organisme yang menepati benda-benda langit tetap hidup di bagian dalamnya. Selanjutnya , ada diantaranya akan terlontar ke bumi, maka organisme akan tumbuh berkembang dan berevolusi sehingga menghasilkan seluruh spesies yang ada sekiarang.
Kelebihan dan kelemahan dari teori ini adalah asal mula makhluk hidup yang menghuni berasal dari apa yang disebut dengan “spora” kehidupan yang berasal dari luar angkasa bumi. Oleh karena itu, teoeir ini sulit diterima, yang disebabkan spora yang jatuh di bumi akan terbakar. Disamping itu, faktor-faktor lingkungan di luar bumi dan di bumi tidak memungkinkan “spora kehidupan” itu bertahan.
C. Teori Biogenesis
Teori ini biogenesis merupakan teori yang menentang Teori Abiogenesis. Adapun tokoh-tokohnya:
- Fransisco Redi pada abad ke 17 mengemukakan pendapatnya tentang asal mula kehidupan yang didasarkan dari hasil percobaannya. Semboyan “Omne ovum ex vivo”.
- Lazzaro Spalanzani. Semboyan “Omne vivum ex ovo”.
D. Teori Neobiogenesis (Teori Naturalistik)
Patahnya teori abiogenesis dan munculnya teori biogenesis belum menyelesaikan masalah asal mula kehidupan.Teori yang lebih komprehensif menjelaskan terjadinya kehidupan pertama ada di bumi adalah teori naturalistik atau disebut dengan teori neobigenesis. Menurut teori ini, terbentuknya kehidupan pertama di bumi melalui tahap-tahap tertentu. Secara evolusi:
Ilmuan yang pertama-tama mengemukakan bahwa kehidupan pertama itu bersifat heterotrof adalah Oparin (Rusia), J.B.S. Halden (Inggris) dan Beutner (Amerika).
Teori Opportunisme
Teori ini mengemukakan perkembangan organisme secara garis besarnya, mulai materi pembentuknya sampai kehidupan heterotrof sekunder, melalui tahapan-tahapan sejalan dengan tahapan peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya.
Dengan berkembangnya makhluk autotrof memberi peluang berkembangnya makhuluk hidup heterotrof sekunder, yaitu makhluk hidup yang mampu memanfaatkan zat organik yang disintesis makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup itu dapat berupa mutualisme, komensalisme, parasitisme, atau predator. Makhluk hidup inilahh yang selanjutnya berkembang sehingga dewasa ini, sedangkan makhluk hidup heterotrof primer lainnya tidak berkembang dan menuju kepunahan.
Minggu, 17 Oktober 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Dimana bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan Tape. Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Dimana dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi. Tape dibuat tidak hanya sehari langsung jadi, tetapi diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya. Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah fermentasi itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape?
4. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape?
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dilaksanakannya penulisan makalah bioteknologi fermentasi ini, diantaranya :
1. untuk mengetahui proses pembuatan tape
2. untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
1.4. Metode Penulisan
Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka.
BAB II
FERMENTASI TAPE KETAN
2.1. Sejarah
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai "respirasi (pernafasan) tanpa udara".Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, "Saya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan..... Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut... Saya benar-benar tidak tahu".
Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.
2.2. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi .
Tape adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tape ketan ini merupakan suatau bioteknologi yang dikategorikan ke dalam bioteknologi tradisional /konvensional.Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tape singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Mikroorganisme ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut
Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol.
2.3. Alat dan bahan
Bahan :
1. Beras ketan hitam atau ketan putih ½ kg
2. Ragi tape ½ sendok makan
3. Daun katuk 10 lembar
4. Air
Alat :
1. Toples mini/ pengukus nasi (langseng) 1 buah
2. Panci atau baskom 1 buah
3. Cempeh
4. Bakul
5. Keler/daun pisang/plastic
2.4. Cara Kerja
1) Cuci bersih semua peraltan yang akan digunakan, lalu keringkan
2) Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan
3) Bersihkan toples, cempeh, sampai bersih kemudian tiriskan
4) Setelah ditiriskan, beras ketan ditanak/dikukus sampai matang, dan dinginkan di cempeh sampai nasi ketan tersebut benar-benar dingin.
5) Bubukan ragi sampai menjadi serbuk
6) Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya
7) Setelah dingin, nasi ketan tadi taburi dengan serbuk ragi dan gula pasir secara merata (hindari pemberian ragi dalam keadaan nasi ketan panas)
8) Setelah merata, masukan nasi ketan tersebut ke dalam toples atau dibungkus dengan daun pisang
9) Simpan selama 2 hari
10) Tape ketan siap disajikan
Pada tape ketan itu terjadi proses fermentasi yang menyebabkan ketan menjadi bau alkohol dan terasa manis.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :
2(C6H10O5)n + nH2O —-> n C12H22O11
Amilum/patiamilase matosa
C12H22O11 + H2O —-> 2C6H12O6
Maltosa maltase glukosa
C6H12O6 —-> 2C2H5OH + 2CO2
glukosa alcohol
Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape ketan ini dapat berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis dan ragi yang sudah lama (sudah kadaluarsa) dan dapat disebabkan juga oleh pencucian beras atau singkong yang tidak bersih sehingga fermentasi tidak sempurna.
Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun tiga hari itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol,tapi jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisa dimakan(dikonsumsi) karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga tape tersebut sudah membusuk.
BAB III
3.1. Manfaat
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya.
Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut.
Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12
3.2. Kelemahan Tapai
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pembuatan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi yang terjadi pada tape ketan ataupun tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. Selain itu juga, harus menggunakan ragi yang berkualitas.
4.2. Saran
Diharapkan agar dapat mengetahui proses pembuatan tape dan dapat mengaplikasikannya dalam lingkungan masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tapai
http://triwied77.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-tape-ketan-hitam.html
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
http://makalahpenelitian.blogspot.com/
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Dimana bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan Tape. Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Dimana dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi. Tape dibuat tidak hanya sehari langsung jadi, tetapi diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya. Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah fermentasi itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada tape?
3. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan tape?
4. Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape?
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dilaksanakannya penulisan makalah bioteknologi fermentasi ini, diantaranya :
1. untuk mengetahui proses pembuatan tape
2. untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
1.4. Metode Penulisan
Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka.
BAB II
FERMENTASI TAPE KETAN
2.1. Sejarah
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia mendefinisikan fermentasi sebagai "respirasi (pernafasan) tanpa udara".Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, "Saya berpendapat bahwa fermentasi alkohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan..... Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi dari gula tersebut... Saya benar-benar tidak tahu".
Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase.
Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi molekular.
2.2. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi .
Tape adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tape ketan ini merupakan suatau bioteknologi yang dikategorikan ke dalam bioteknologi tradisional /konvensional.Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tape singkong. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai ketan". Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Mikroorganisme ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Tapai hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket Umumnya, tapai diproduksi oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut
Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula dirubah menjadi alcohol, sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis, dan berbau alcohol.
2.3. Alat dan bahan
Bahan :
1. Beras ketan hitam atau ketan putih ½ kg
2. Ragi tape ½ sendok makan
3. Daun katuk 10 lembar
4. Air
Alat :
1. Toples mini/ pengukus nasi (langseng) 1 buah
2. Panci atau baskom 1 buah
3. Cempeh
4. Bakul
5. Keler/daun pisang/plastic
2.4. Cara Kerja
1) Cuci bersih semua peraltan yang akan digunakan, lalu keringkan
2) Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan
3) Bersihkan toples, cempeh, sampai bersih kemudian tiriskan
4) Setelah ditiriskan, beras ketan ditanak/dikukus sampai matang, dan dinginkan di cempeh sampai nasi ketan tersebut benar-benar dingin.
5) Bubukan ragi sampai menjadi serbuk
6) Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya
7) Setelah dingin, nasi ketan tadi taburi dengan serbuk ragi dan gula pasir secara merata (hindari pemberian ragi dalam keadaan nasi ketan panas)
8) Setelah merata, masukan nasi ketan tersebut ke dalam toples atau dibungkus dengan daun pisang
9) Simpan selama 2 hari
10) Tape ketan siap disajikan
Pada tape ketan itu terjadi proses fermentasi yang menyebabkan ketan menjadi bau alkohol dan terasa manis.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Adapun reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi tape yaitu :
2(C6H10O5)n + nH2O —-> n C12H22O11
Amilum/patiamilase matosa
C12H22O11 + H2O —-> 2C6H12O6
Maltosa maltase glukosa
C6H12O6 —-> 2C2H5OH + 2CO2
glukosa alcohol
Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis.yang menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape ketan ini dapat berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis dan ragi yang sudah lama (sudah kadaluarsa) dan dapat disebabkan juga oleh pencucian beras atau singkong yang tidak bersih sehingga fermentasi tidak sempurna.
Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun tiga hari itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol,tapi jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisa dimakan(dikonsumsi) karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga tape tersebut sudah membusuk.
BAB III
3.1. Manfaat
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya.
Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut.
Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12
3.2. Kelemahan Tapai
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pembuatan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi yang terjadi pada tape ketan ataupun tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. Selain itu juga, harus menggunakan ragi yang berkualitas.
4.2. Saran
Diharapkan agar dapat mengetahui proses pembuatan tape dan dapat mengaplikasikannya dalam lingkungan masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tapai
http://triwied77.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-tape-ketan-hitam.html
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
http://makalahpenelitian.blogspot.com/
Liza bicara"Negeri rumput"

Liza bicara" Negeri rumput"
NOva Liza. Demikian nama cewek cantik ini kelahiran,11 November 1988.Mahasiswi Stain Kerinci.
Teaternya begitu memukau dan membuat terkesima para ikatan mahassiswa gunung Raya dan Ikatan keluarga besar gunung Raya Batang Merangin.Sabtu.(16/10) di Hotel Mahkota Kerinci.
Tema mengunakan bahasa indah dan sarat makna.Pesan yang disampaikan mudah dicerna. dan sarat dengan makna.
"Kita mengusung tema"Negeri rumput".Ia berkisah tentang negerinya gunung raya dan batang Merangin. Penuh problema mulai dari kritikan terhadap aklak dan nasib orang yang miskin jual kue demi sekolah.
Ini ada dalam keseharian kita,"Ujar Lia,anak Aman.K dengan Yulidar asal Gunung Raya, disela-sela aca pementasan.Sabtu.(16/10) Pada Misterikerinci.
.
Padanan bahasa dan para pemain yang begitu memahami peranya."Meski agak sedikit terbata-bata,mainnya udah bagus.
maklum persiapan tiga hari sebelum pementasan"Tambahnya.
Guru?.Ia mengakui banyak berguru dalam mendapatkan pelajaran dari senior kondang teater kerinci.Yakni,Adrialmi dan Irwanto.
"Saya banyak belajar dari guru kondang saya Adrialmi dan Irwanto"imbuhnya.Meski hanya mementaskan dua teater cukup membuat terpakau penonton.Teruslah berkarya anak muda.Gunung Raya bangga dengan mu.
Liza bicara" Negeri rumput"
NOva Liza. Demikian nama cewek cantik ini kelahiran,11 November 1988.Mahasiswi Stain Kerinci.
Teaternya begitu memukau dan membuat terkesima para ikatan mahassiswa gunung Raya dan Ikatan keluarga besar gunung Raya Batang Merangin.Sabtu.(16/10) di Hotel Mahkota Kerinci.
Tema mengunakan bahasa indah dan sarat makna.Pesan yang disampaikan mudah dicerna. dan sarat dengan makna.
"Kita mengusung tema"Negeri rumput".Ia berkisah tentang negerinya gunung raya dan batang Merangin. Penuh problema mulai dari kritikan terhadap aklak dan nasib orang yang miskin jual kue demi sekolah.
Ini ada dalam keseharian kita,"Ujar Lia,anak Aman.K dengan Yulidar asal Gunung Raya, disela-sela aca pementasan.Sabtu.(16/10) Pada Misterikerinci.
.
Padanan bahasa dan para pemain yang begitu memahami peranya."Meski agak sedikit terbata-bata,mainnya udah bagus.
maklum persiapan tiga hari sebelum pementasan"Tambahnya.
Guru?.Ia mengakui banyak berguru dalam mendapatkan pelajaran dari senior kondang teater kerinci.Yakni,Adrialmi dan Irwanto.
"Saya banyak belajar dari guru kondang saya Adrialmi dan Irwanto"imbuhnya.Meski hanya mementaskan dua teater cukup membuat terpakau penonton.Teruslah berkarya anak muda.Gunung Raya bangga dengan mu.
Minggu, 29 Agustus 2010
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa membaca
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّه...ُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Tidak ada ilah selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segenap kerajaan dan miliknya segenap puji-pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Berkuasa.” sebanyak seratus kali dalam sehari, maka hal itu setara dengan memerdekakan sepuluh budak, dan dituliskan untuknya seratus kebaikan serta dihapuskan beginya sertus kesalahan lalu ia memperoleh perlindungan dari syaithan pd hari tersebut sampai sore hari dan tidak seorangpun yang bisa menandinginya kecuali orang yang ber-'amal melebihi daripada itu." (HR Bukhary
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّه...ُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Tidak ada ilah selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segenap kerajaan dan miliknya segenap puji-pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Berkuasa.” sebanyak seratus kali dalam sehari, maka hal itu setara dengan memerdekakan sepuluh budak, dan dituliskan untuknya seratus kebaikan serta dihapuskan beginya sertus kesalahan lalu ia memperoleh perlindungan dari syaithan pd hari tersebut sampai sore hari dan tidak seorangpun yang bisa menandinginya kecuali orang yang ber-'amal melebihi daripada itu." (HR Bukhary
Minggu, 06 Juni 2010
STRUKTUR HEWAN
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME
JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0042%20Bio%202-1a.htm
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a. Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas.
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.
A : kandung kemih kosong
B : kandung kemih berisi urine
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0043%20Bio%202-1b.htm
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
Terdapat 3 macam sel saraf
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0045%20Bio%202-1d.htm
JARINGAN LEMAK
Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya untuk menyimpan lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.
Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki.
Beberapa organ tubuh
1. USUS
Merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:
a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain
b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus
Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.
Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).
2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK
Merupakan bagian dari sistem pernafasan.
Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :
a. Jaringan ikat padat
b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia
SISTEM ORGAN
Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain
1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME
JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0042%20Bio%202-1a.htm
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a. Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).
3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas.
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.
A : kandung kemih kosong
B : kandung kemih berisi urine
Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut
1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0043%20Bio%202-1b.htm
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
Terdapat 3 macam sel saraf
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0045%20Bio%202-1d.htm
JARINGAN LEMAK
Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya untuk menyimpan lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.
Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki.
Beberapa organ tubuh
1. USUS
Merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:
a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain
b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus
Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.
Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).
2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK
Merupakan bagian dari sistem pernafasan.
Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :
a. Jaringan ikat padat
b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia
SISTEM ORGAN
Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain
1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Klasifikasi
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya.
klasifikasi-protozoa
Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Flagellata (Mastigophora)
flagellata
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera
dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata
Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania
Ciliata (Ciliophora)
cillliata
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Perkembangbiakan.
pembelahan-mitosis
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
I. Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
III.Reproduksi
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1. KonjugasiPeleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
IV.Peranan
Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran Merugikan
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
Disentri - Entamoeba histolytica
Diare (Balantidiosis) - Balantidium coli
Penyakit tidur (Afrika) - Trypanosoma gambiense
Toksoplasmosis (kematian janin) - Toxoplasma gondii
Malaria tertiana - Plasmodium vivax
Malaria quartana - Plasmodium malariae
Malaria tropika - Plasmodium falciparum
Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, tidak memiliki jaringan yang sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Tetapi anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, dan tumbuhan.
Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Jamur air atau Oomycota adalah kelompok Protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Nama jamur air yang diberikan berdasarkan fakta bahwa mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Untuk jamur lendir dapat menghasilkan sel-sel hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel hidup bebas ini disebut Amoeboid. Jamur lendir merupakan Predator Fagosit, karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Protista mirip hewan (Protozoa) bersifat uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.
Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya, yaitu:
• Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).
• Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).
• Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
• Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.
Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:
• Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat euglenoid adalah di air tawar.
• Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.
• Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.
• Ganggang hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab. Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox, Ulva, dll.
• Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut, daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
• Ganggang merah (Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Polysiphonia sp.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Klasifikasi
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya.
klasifikasi-protozoa
Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Flagellata (Mastigophora)
flagellata
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera
dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata
Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania
Ciliata (Ciliophora)
cillliata
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Perkembangbiakan.
pembelahan-mitosis
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
I. Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
III.Reproduksi
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1. KonjugasiPeleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
IV.Peranan
Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peran Merugikan
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
Disentri - Entamoeba histolytica
Diare (Balantidiosis) - Balantidium coli
Penyakit tidur (Afrika) - Trypanosoma gambiense
Toksoplasmosis (kematian janin) - Toxoplasma gondii
Malaria tertiana - Plasmodium vivax
Malaria quartana - Plasmodium malariae
Malaria tropika - Plasmodium falciparum
Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, tidak memiliki jaringan yang sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Tetapi anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, dan tumbuhan.
Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Jamur air atau Oomycota adalah kelompok Protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Nama jamur air yang diberikan berdasarkan fakta bahwa mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Untuk jamur lendir dapat menghasilkan sel-sel hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel hidup bebas ini disebut Amoeboid. Jamur lendir merupakan Predator Fagosit, karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Protista mirip hewan (Protozoa) bersifat uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.
Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya, yaitu:
• Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).
• Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).
• Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
• Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.
Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:
• Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat euglenoid adalah di air tawar.
• Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.
• Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.
• Ganggang hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab. Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox, Ulva, dll.
• Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut, daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
• Ganggang merah (Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Polysiphonia sp.
Rabu, 19 Mei 2010
Makalah struktur hewan
BAB I
PENDAHULUAN
1. INDERA
Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Berikut pada Pembahasan ini akan lebih rinci dijelaskan mengenai Indera dan Hormon.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDERA PENGLIHAT (MATA)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
1. Bola Mata
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
Gambar. Struktur bola mata dilihat dari samping
a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
b. Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
c. Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
2. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
3. Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.
a. Akomodasi mata saat
melihat jauh
b. Akomodasi mata saat
melihat dekat
4. Kelainan pada Mata
Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
Gambar. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
• Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun
• Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik
• Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.
B. INDERA PENDENGARAN
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
1. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Gambar. Struktur telinga pada manusia
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
1. Tiga saluran setengah lingkaran
2. Ampula
3. Utrikulus
4. Sakulus
5. Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Gambar. Alat-alat keseimbangan pada telinga
C. INDERA PERABA
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
1. Susunan Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Gambar. Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
D. INDERA PENGECAP
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
Gambar. Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya
E. INDERA PEMBAU
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
Gambar. Struktur indera pembau
2. HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.4.
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Gambar. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Tabel 11.4 Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian Posterior
3. Hipofisis bagian posterior
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.5.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
PENDAHULUAN
1. INDERA
Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:
1. Indra penglihat (mata)
2. Indra pendengar (telinga)
3. Indra peraba (kulit)
4. Indra pengecap (lidah)
5. Indra pencium (hidung).
Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Berikut pada Pembahasan ini akan lebih rinci dijelaskan mengenai Indera dan Hormon.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDERA PENGLIHAT (MATA)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
1. Bola Mata
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
Gambar. Struktur bola mata dilihat dari samping
a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
b. Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
c. Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
2. Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
3. Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.
a. Akomodasi mata saat
melihat jauh
b. Akomodasi mata saat
melihat dekat
4. Kelainan pada Mata
Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
Gambar. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
• Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun
• Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik
• Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.
B. INDERA PENDENGARAN
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
1. Susunan Telinga
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Gambar. Struktur telinga pada manusia
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
b. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas.
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.
c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
1. Tiga saluran setengah lingkaran
2. Ampula
3. Utrikulus
4. Sakulus
5. Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.
Cara kerja indra pendengaran
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
Gambar. Alat-alat keseimbangan pada telinga
C. INDERA PERABA
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
1. Susunan Kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.
Gambar. Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
2. Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
D. INDERA PENGECAP
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
Gambar. Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya
E. INDERA PEMBAU
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
Gambar. Struktur indera pembau
2. HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.4.
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Gambar. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Tabel 11.4 Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian Posterior
3. Hipofisis bagian posterior
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.5.
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Selasa, 18 Mei 2010
SISTEM INDRA
Indra adalah suatu organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.
A. Sistem Indra Manusia
Manusia memiliki 5 indra sehingga disebut panca indra yang terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
1. Mata
Mata berfungsi sebagai indra penglihat, karena kemampuannya menerima rangsang cahaya. Bentuk mata dilukiskan sebagai bola. Bola mata tersebut dilindungi
oleh selaput bola mata yang tersusun dari tiga lapisan yaitu sklera, koroid, dan retina. Bagian bola mata yang tampak dari luar dilindungi oleh alis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar air mata. Gangguan pada mata bermacam-macam seperti mata hipermetropi, miopi, presbiopi, astigmatisme, hermeralopi, buta warna, juling, dan katarak.
2. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar dengan cara menerima rangsang getaran suara dan mengubah menjadi impuls saraf. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Untuk dapat mendengar ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu telinga dan sarafnya sehat, getaran suara memiliki frekuensi antara 20-20.000 Hz dan ada zat perantara yang merambatkan getaran suara. Umumnya gangguan pada indra pendengar adalah tuli yang dibedakan menjadi dua yaitu tuli konduksi dan tuli saraf.
3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra pembau dengan menerima rangsangan dalam bentuk gas dan uap. Di dalam rongga hidup terdapat sel-sel pencium yang dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang dilapisi sebagai selaput lendir sebagai pelembab. Indra pembau mempunyai hubungan yang erat dengan indra pengecap. Biasanya penderita influenza dengan hidung tersumbat tidak akan dapat merasakan masakan yang enak.
4. Lidah
Lidah merupakan organ tubuh yang berperan sebagai indra pengecap. Ujung-ujung saraf pengecap berkelompok membentuk kuncup-kuncup pengecap yang peka terhadap rangsangan rasa. Bagian ujung lidah peka terhadap rasa asin bagi tepi kanan dan kiri peka terhadap rasa masam, bagian depan agak ke tengah peka terhadap rasa asin dan pada pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
5. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang peka terhadap rangsang sentuhan, tekanan, rasa sakit, rasa panas, dan rasa dingin. Penyebaran atau keberadaan ujung-ujung saraf peraba tidak merata pada seluruh permukaan kulit. Bagian kulit yang paling sensitif ditemui pada ujung-ujung kulit tidak berambut misalnya ujung jari tangan, telapak tangan, dan telapak kaki. Hal ini disebabkan pada kulit tak berambut terdapat badan-badan Meissner yang peka terhadap sentuhan raba.
B. Sistem Indra pada Hewan
1. Sistem indra hewan vertebrata
a. Indra ikan
Indra yang berkembang baik pada ikan adalah indra pencium dan indra penglihat. Indra penglihat pada ikan berupa sepasang mata yang dilindungi selaput yang tembus cahaya. Indra pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya. Indra pendengar ikan hanya terdiri dari telinga dalam saja yang berfungsi sebagai organ pendengar dan alat keseimbangan. Indra pendengar ini kurang berkembang dengan baik. Selain ketiga indra tersebut ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi menerima rangsang berupa tekanan air.
b. Indra katak
Pada katak indra penglihat dan indra pencium berkembang lebih baik dari pada organ indra lainnya. Indra penglihat pada katak berupa mata yang dilindungi kelopak dan membran tembus cahaya yang disebut membran niktitans. Membran ini berfungsi menjaga kelembapan mata selama didarat dan menghindari gesekan selama di dalam air. Indra pendengar pada katak hanya terdiri atas telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Bagian telinga paling luar berupa selaput gendang telinga (membran timpani) yang berfungsi menangkap getaran suara.
c. Indra Reptil
Indra pada reptil yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Pada kadal dan ular, indra penciumnya terletak di langit-langit rongga mulutnya, berupa lubang-lubang kecil yang tepinya mengandung sel sel saraf pencium.
d. Indra Burung
Indra pada burung yang berkembang dengan baik adalah indra penglihatnya yaitu mata. Mata burung dapat berakomodasi dengan baik. Burung yang hidup dan mencari makanan pada malam hari pada retinanya banyak mengandung sel batang, sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan pada siang hari pada retinanya banyak mengandung sel kerucut.
e. Indra mamalia
Indra mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan indra pada masing-masing mamalia berbeda-beda misalnya kucing dan anjing mempunyai indra pendengaran yang istimewa. Selain indra pendengar, anjing memiliki indra pencium yang sangat tajam. Kelelawar mempunyai indra pendengaran yang tajam, karena kemampuannya menangkap getaran bunyi setinggi 150.000 Hz.
2. Sistem Indra hewan invertebrata
a. Indra pada hewan bersel satu (Protozoa)
Pada umumnya tidak memiliki indra, tetapi peka terhadap rangsangan cahaya. Bila ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Euglena hanya memiliki alat penerima rangsang cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat flagelnya. Bila ada cahaya, euglena segera bergerak ke arah cahaya tersebut.
b. Indra pada hewan Berongga (Coelenterata)
Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba.
c. Indra pada hewan lunak (Mollusca)
Bekicot mempunyai 2 pasang antena. Pada sepasang antena yang panjang, diujungnya terdapat mata sebagai indra penglihat, sedangkan sepasang antena yang pendek berfungsi sebagai indra peraba.
Indra adalah suatu organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.
A. Sistem Indra Manusia
Manusia memiliki 5 indra sehingga disebut panca indra yang terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
1. Mata
Mata berfungsi sebagai indra penglihat, karena kemampuannya menerima rangsang cahaya. Bentuk mata dilukiskan sebagai bola. Bola mata tersebut dilindungi
oleh selaput bola mata yang tersusun dari tiga lapisan yaitu sklera, koroid, dan retina. Bagian bola mata yang tampak dari luar dilindungi oleh alis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar air mata. Gangguan pada mata bermacam-macam seperti mata hipermetropi, miopi, presbiopi, astigmatisme, hermeralopi, buta warna, juling, dan katarak.
2. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar dengan cara menerima rangsang getaran suara dan mengubah menjadi impuls saraf. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Untuk dapat mendengar ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu telinga dan sarafnya sehat, getaran suara memiliki frekuensi antara 20-20.000 Hz dan ada zat perantara yang merambatkan getaran suara. Umumnya gangguan pada indra pendengar adalah tuli yang dibedakan menjadi dua yaitu tuli konduksi dan tuli saraf.
3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai indra pembau dengan menerima rangsangan dalam bentuk gas dan uap. Di dalam rongga hidup terdapat sel-sel pencium yang dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang dilapisi sebagai selaput lendir sebagai pelembab. Indra pembau mempunyai hubungan yang erat dengan indra pengecap. Biasanya penderita influenza dengan hidung tersumbat tidak akan dapat merasakan masakan yang enak.
4. Lidah
Lidah merupakan organ tubuh yang berperan sebagai indra pengecap. Ujung-ujung saraf pengecap berkelompok membentuk kuncup-kuncup pengecap yang peka terhadap rangsangan rasa. Bagian ujung lidah peka terhadap rasa asin bagi tepi kanan dan kiri peka terhadap rasa masam, bagian depan agak ke tengah peka terhadap rasa asin dan pada pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
5. Kulit
Kulit merupakan indra peraba yang peka terhadap rangsang sentuhan, tekanan, rasa sakit, rasa panas, dan rasa dingin. Penyebaran atau keberadaan ujung-ujung saraf peraba tidak merata pada seluruh permukaan kulit. Bagian kulit yang paling sensitif ditemui pada ujung-ujung kulit tidak berambut misalnya ujung jari tangan, telapak tangan, dan telapak kaki. Hal ini disebabkan pada kulit tak berambut terdapat badan-badan Meissner yang peka terhadap sentuhan raba.
B. Sistem Indra pada Hewan
1. Sistem indra hewan vertebrata
a. Indra ikan
Indra yang berkembang baik pada ikan adalah indra pencium dan indra penglihat. Indra penglihat pada ikan berupa sepasang mata yang dilindungi selaput yang tembus cahaya. Indra pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya. Indra pendengar ikan hanya terdiri dari telinga dalam saja yang berfungsi sebagai organ pendengar dan alat keseimbangan. Indra pendengar ini kurang berkembang dengan baik. Selain ketiga indra tersebut ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi menerima rangsang berupa tekanan air.
b. Indra katak
Pada katak indra penglihat dan indra pencium berkembang lebih baik dari pada organ indra lainnya. Indra penglihat pada katak berupa mata yang dilindungi kelopak dan membran tembus cahaya yang disebut membran niktitans. Membran ini berfungsi menjaga kelembapan mata selama didarat dan menghindari gesekan selama di dalam air. Indra pendengar pada katak hanya terdiri atas telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Bagian telinga paling luar berupa selaput gendang telinga (membran timpani) yang berfungsi menangkap getaran suara.
c. Indra Reptil
Indra pada reptil yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Pada kadal dan ular, indra penciumnya terletak di langit-langit rongga mulutnya, berupa lubang-lubang kecil yang tepinya mengandung sel sel saraf pencium.
d. Indra Burung
Indra pada burung yang berkembang dengan baik adalah indra penglihatnya yaitu mata. Mata burung dapat berakomodasi dengan baik. Burung yang hidup dan mencari makanan pada malam hari pada retinanya banyak mengandung sel batang, sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan pada siang hari pada retinanya banyak mengandung sel kerucut.
e. Indra mamalia
Indra mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan indra pada masing-masing mamalia berbeda-beda misalnya kucing dan anjing mempunyai indra pendengaran yang istimewa. Selain indra pendengar, anjing memiliki indra pencium yang sangat tajam. Kelelawar mempunyai indra pendengaran yang tajam, karena kemampuannya menangkap getaran bunyi setinggi 150.000 Hz.
2. Sistem Indra hewan invertebrata
a. Indra pada hewan bersel satu (Protozoa)
Pada umumnya tidak memiliki indra, tetapi peka terhadap rangsangan cahaya. Bila ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Euglena hanya memiliki alat penerima rangsang cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat flagelnya. Bila ada cahaya, euglena segera bergerak ke arah cahaya tersebut.
b. Indra pada hewan Berongga (Coelenterata)
Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba.
c. Indra pada hewan lunak (Mollusca)
Bekicot mempunyai 2 pasang antena. Pada sepasang antena yang panjang, diujungnya terdapat mata sebagai indra penglihat, sedangkan sepasang antena yang pendek berfungsi sebagai indra peraba.
HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.4.
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Gbr. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Tabel 11.4 Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian Posterior
3. Hipofisis bagian posterior
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.5.
Tabel 11.5
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu saraf dan faktor bahan kimia.
a.
Faktor Saraf
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
b.
Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior
1. Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.4.
2. Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Gbr. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Tabel 11.4 Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Bagian Posterior
3. Hipofisis bagian posterior
Hormon yang dihasilkan dan fungsinya dapat dilihat pada Tabel 11.5.
Tabel 11.5
b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
Hormon dan Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal
f. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1. Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu saraf dan faktor bahan kimia.
a.
Faktor Saraf
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
b.
Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.
Langganan:
Postingan (Atom)