Minggu, 06 Juni 2010

STRUKTUR HEWAN
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
SEL JARINGAN  ORGAN  SISTEM ORGAN  ORGANISME
JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0042%20Bio%202-1a.htm

JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi
1. Epitel Pipih
a. Epitel pipih selapis
Contoh:
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b. Epitel banyak lapis
Contoh:
pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a. Epitel kubus selapis
Contoh:
pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b. Epitel kubus banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

Gbr. 1. Epitel kubus selapis
2. Epitel pipih selapis
3. Jaringan ikat
(diambil dari lapisan allantois dan amnion embrio babi).

3. Epitel Silindris
a. Epitel silindris selapis
Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas.
Gbr. Epitel silindris banyak lapis bersilia .
(tampak silia di tengah-tengah,
diambil dari eaofagus janin).
b. Epitel silindris banyak lapis
Contoh:
pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. Epitel silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia
Contoh:
pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Gbr 3. Epitel transisional dari kandung kemih anjing.

A : kandung kemih kosong

B : kandung kemih berisi urine

Sebagai jaringan yang menutup seluruh permukaan luar dan dalam tubuh setiap organisme, jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai berikut

1. Sebagai pelindung
2. Sebagai kelenjar
3. Sebagai penerima rangsang
4. Sebagai lalu lintas keluar masuknya zat
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0043%20Bio%202-1b.htm


JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
Terdapat 3 macam sel saraf
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0045%20Bio%202-1d.htm
JARINGAN LEMAK
Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya untuk menyimpan lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah hilangnya panas secara berlebihan.
Kumpulan dari berbagai macam jaringan dan melaksanakan suatu tugas tertentu akan membentuk organ. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ yang dimiliki.
Beberapa organ tubuh
1. USUS
Merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Disusun dari beberapa jaringan, susunan dari luar ke dalam adalah:
a. Jaringan ikat serosa, fungsinya untuk menggantungkan usus ke organ lain
b. Jaringan otot polos memanjang
c. Jaringan otot polos melingkar
d. Jaringan ikat longgar
e. Jaringan otot polos mukosa
f. Jaringan ikat longgar mukosa
g. Jaringan epitel silindris yang merupakan jaringan terdalam dari rongga usus
Di samping jaringan-jaringan tersebut di atas terdapat juga jaringan-jaringan lain (jaringan saraf, jaringan darah dan lain-lain) yang menunjang kerja usus.
Gambar 1 :
Susunan umum organ saluran cerna (usus).
2. TRAKEA/BATANG TENGGOROK
Merupakan bagian dari sistem pernafasan.
Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar ke dalam :
a. Jaringan ikat padat
b. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot polos
c. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia

SISTEM ORGAN
Kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu disebut sistem organ.
Sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia antara lain
1. SISTEM INTEGUMEN/KULIT
2. SISTEM PENCERNAAN
3. SISTEM SIRKULASI
4. SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN
5. SISTEM EKSKRESI
6. SISTEM REPRODUKSI
7. SISTEM KERANGKA
8. SISTEM OTOT
9. SISTEM SARAF
10. SISTEM HORMON

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela

Klasifikasi
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya.

klasifikasi-protozoa
Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
Flagellata (Mastigophora)

flagellata
Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera
dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata
Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania
Ciliata (Ciliophora)

cillliata
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel
Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.
Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Perkembangbiakan.

pembelahan-mitosis
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :
1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

I. Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :

1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela



III.Reproduksi
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :

1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara :

1. KonjugasiPeleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.


IV.Peranan

Peran menguntungkan :

1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.

Peran Merugikan

Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :

Disentri - Entamoeba histolytica
Diare (Balantidiosis) - Balantidium coli
Penyakit tidur (Afrika) - Trypanosoma gambiense
Toksoplasmosis (kematian janin) - Toxoplasma gondii
Malaria tertiana - Plasmodium vivax
Malaria quartana - Plasmodium malariae
Malaria tropika - Plasmodium falciparum


Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, tidak memiliki jaringan yang sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Tetapi anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, dan tumbuhan.

Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Jamur air atau Oomycota adalah kelompok Protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Nama jamur air yang diberikan berdasarkan fakta bahwa mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Untuk jamur lendir dapat menghasilkan sel-sel hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel hidup bebas ini disebut Amoeboid. Jamur lendir merupakan Predator Fagosit, karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Protista mirip hewan (Protozoa) bersifat uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.

Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya, yaitu:
• Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).
• Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).
• Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
• Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.

Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:
• Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat euglenoid adalah di air tawar.
• Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.
• Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.
• Ganggang hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab. Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox, Ulva, dll.
• Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut, daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
• Ganggang merah (Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Polysiphonia sp.